CINTA SEORANG PANGERAN

Mengadu Analisa



Mengadu Analisa

"Hidupmu begitu rumit, Nizam. Dan sialnya Aku dan Alena malah terperangkap ikut ke dalam kerumitan hidupmu " Kata Cynthia.     

"Aku sebenarnya sudah berusaha menghindari orang – orang luar untuk masuk ke dalam kehidupanku. Selama tujuh tahun Aku hidup di Amerika. Aku selalu menjadi orang yang tertutup dan eksklusif. Aku tidak memiliki teman dekat satupun. Aku hidup dengan gayaku sendiri dan hanya belajar dan berbisnis.     

Tapi kau dan Alena yang sudah menghancurkan benteng yang kubangun bertahun – tahun. Tetapi Aku tidak menyalahkanmu yang sudah menjerat diriku untuk Alena. Tapi Aku tidak menyesal. Mungkin ini sudah takdir. Lagi pula hidupku kini memiliki arti. Aku selama ini tidak pernah menyenangkan diriku sendiri. Aku hidup hanya untuk menyenangkan hati Ibunda. Tapi sekarang Aku hidup untuk menyenangkan diriku sendiri selain menyenangkan hati Ibunda.     

Berada di sisi Alena. Aku merasa menjadi manusia biasa yang bisa hidup normal. Entahlah Aku sangat berharap kalau suatu hari nanti Aku bisa hidup dengan benar – benar normal " Kata Nizam sambil menatap Nayla yang berdiri tegak agak jauh darinya.     

"Maafkan Aku Nizam. Kalau Aku sering kali menyesal telah menyeret Alena ke dalam kehidupanmu dan menciptakan kekisruhan dalam kehidupanmu. Seandainya Aku dan Alena tidak ada disisimu mungkin saat ini kau sudah aman menggilir para istrimu " Kata Cynhtia.      

"Kau gila !! Dari dulu Aku tidak setuju dengan tradisi kolot seperti ini. Aku heran kenapa di kerajaan Aliansi, adat ini masih dipertahankan. Ini sudah abad 21 tapi pemikiran mereka seperti abad dua puluh kebawah. Dari awal sebenarnya Aku hanya akan menjadikan Putri Rheina sebagai istriku sahku. Walaupun Aku tidak mencintainya tetapi dia adalah calon istriku sejak dia masih di kandungan.     

Aku bahkan sudah dipersatukan sejak dia sangat bayi. Ada waktu dimana kami harus bertemu seminggu sekali dan saling berinteraksi sampai Aku akil balig dan tidak diperbolehkan lagi bertemu dengannya berdua. Terus terang Aku sangat menyayanginya walaupun tidak lebih dari perasaan sayang kakak kepada adiknya.      

Kehadiran Alena membuat Aku memalingkan semua perasaan cinta dan sayangku kepada Alena dan tidak menyisakan sedikitpun kepadanya " Kata Nizam      

"Apakah ini suatu hal dosa untuk Alena karena telah merebut dirimu dari Putri Rheina ?" kata Cynthia.     

"Aku pikir tidak. Karena memang posisi kami waktu itu belum menikah. Aku mencintai Alena saat Aku masih single dan dari awal Aku memang tidak mencintainya. Aku hanya terikat karena perjodohan. Tapi walau bagaimanapun Aku tetapi tidak bisa memandangnya sebelah mata. Aku bertanggung jawab terhadap kehidupannya. "      

" Aku tahu kalau Kau harus menikahi dua putri secara sah untuk menggenapkan empat istrimu. Siapa yang akan kau pilih ? " Kata Cynthia kepada Nizam. Nizam menoleh kepadanya dan tersenyum.     

"Kau sungguh orang yang sangat teliti. Sampai menanyakan hal sedetil itu. Aku sendiri sebenarnya tidak berminat sedikitpun tentang siapa yang akan jadi istri sahku karena Aku tidak akan pernah menyentuh mereka. Tetapi selain kepada Putri Rheina, Aku bertanggung jawab juga terhadap Putri Mira. Kau ingat kalau dia adalah adik dari Pangeran Abbash.     

Dia gila karena Aku. Aku sungguh tidak bisa mengabaikan itu. Aku merasa berdosa kepadanya. Mungkin dia yang akan kunikahi segera " Kata Nizam      

"Entahlah Aku juga merasa bahwa kau juga harus waspada terhadap putri itu. " Kata Cynthia. Nizam memalingkan wajahnya kepada Cynthia dan berkata dengan wajah tetap datar.     

"Apa karena di adik pangeran Barry juga ?" Kata Nizam.     

'Kau tahu persis tentang hal itu. Ingatlah. Kalau darah itu kental selamanya. Akan selalu ada gen mereka yang saling mirip satu sama lain. Aku khawatir kalau Putri Mira memiliki sifat yang sama dengan kedua kakaknya "      

"Kau sangat pandai menganalisa sesuatu. Sebenarnya Aku juga berpikir ke arah sana. Tetapi tentu kau tidak lupa kalau Pangeran Abbash sekarang ada dipihak kita. Aku harus menghargai perasaannya. Aku tidak bisa membiarkan dia merasa sedih karena adiknya. Apalagi Putri Mira itu adik kandungnya. Aku saja merasa sangat menyayangi adik – adikku walaupun mereka tidak satu ibu denganku. Apalagi Pangeran Abbash yang benar – benar kakak kandung Putri Mira"     

"Kau tidak harus membayar budi Pangeran Abbash dengan mengorbankan kehidupanmu Nizam " Cynthia mengingatkan Nizam tentang hal ini.     

Nizam menggelengkan kepalanya dan menjawab,     

"Dia banyak berjasa untukku. Dia menjaga Alena dan menyelamatkan si kembar. Jasa terbesar apalagi selain itu. Aku bisa mati kalau sampai kehilangan mereka. Jadi apa salahnya kalau Aku akan memberikan status istri kepadanya. Dia boleh menjadi salah satu Ratuku. Dan Aku harap pemberian status itu akan setimpal dengan jasa kakaknya "     

"Dia bisa menjadi duri dalam daging, Nizam. Kita tidak tahu dia akan memihak kemana. Ingat kedua kakaknya sekarang ada di dua pihak yang saling bersebrangan. Kita tidak tahu dia akan memilih berdiri di pihak siapa ? Apakah pangeran Abbash atau Pangeran Barry. Dan kalau kau salah melangkah maka nyawa menjadi taruhanmu " Kata Cynthia.     

"Kau berpikir terlalu jauh Cynthia " Kata Nizam     

" Tidak !! Aku memikirkan ini sudah lama. Dia adalah putri yang lahir di keluarga Sultan Mahmud dan berada dilingkungan yang sama dengan kedua kakaknya. Bukankah suatu hal yang sangat wajar kalau sifat ketiganya akan memiliki kesamaan? " Cynthia berkata meyakinkan Nizam tentang analisanya.      

Sesungguhnya apa yang dipikirkan Cynthia terlintas juga dalam benak Nizam tetapi Nizam berusaha menyingkirkan praduga itu karena Ia benar – benar harus membalas jasa Pangeran Abbash. Nizam bukanlah orang yang tidak tahu membalas budi.      

"Apa kau pernah berpikir kalau Putri itu hanya berpura – pura gila agar kau menikahinya ? Apalagi sekarang ada Putri Kumari. Dan putri itu kelihatannya sudah merebut perhatian ibumu bahkan mengalahkan putri Rheina "     

Nizam mengusap wajahnya. Berbincang dengan Cynthia dari sejak Ia mengenalnya dan hingga sekarang selalu penuh dengan analisa dan praduga tentang situasi yang akan di hadapi. Nizam merasa sangat beruntung memiliki Cynthia di disisiya. Terus terang setiap kali Nizam menganalisa sesuatu terkadang Ia merasa analisanya berlebih – lebihan atau terlalu jauh tetapi setiap kali dia berdiskusi dengan Cynthia maka analisanya selalu mirip dengan analisa Cynthia sehingga kemudian Nizam merasa bahwa analisanya mendekati kebenaran.     

Melihat Nizam malah terdiam, Cynthia melanjutkan perkataanya. "Banyak putri yang akan melakukan berbagai cara untuk menjadi orang yang paling dekat di sisimu. Pangeran Thalal bilang kau memiliki empat orang putri yang kemungkinan akan menjadi istri sahmu. Ini tentang memilih dua diantara tiga putri.     

Putri Kumari, Putri Alicya dan Putri Mira. Putri Mira agaknya tahu kalau dari ketiga putri itu, kedudukannya adalah yang paling lemah. Putri Kumari jelas – jelas sudah menjadi pilihan ibumu. Dan Putri Alicya adalah Putri Mentri pertahananmu. Sedangkan dia ? Dia hanyalah putri luar yang salah satu kakaknya menjadi musuhmu. Jadi satu – satunya cara adalah menimbulkan iba dan simpati dari dirimu "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.