CINTA SEORANG PANGERAN

Putri Kodok



Putri Kodok

Cynthia memejamkan matanya menikmati perlakuan lembut suaminya, setelah agak tenang Ia lalu berbaring di sisi suaminya dan memeluk perut suaminya. Tangisannya sudah berhenti walaupun perasaannya masih kalut.     

"Kau tidak usah terlalu menyalahkan diri sendiri. Sebenarnya insting kau dan Kakakku Nizam sudah berjalan dengan baik menurutku. Kau kan tahu kalau putri itu sangat pintar. Ia mungkin tidak bermaksud jahat tapi dari apa yang Aku dengar dari ceritamu, putri Kumari bersungguh - sungguh untuk menjadi istri dari kakakku.      

Berbeda dengan Kakak Putri Rheina yang malah berdiri bersebrangan dengan Kakak Putri Alena, Putri Kumari berinisiatif untuk berada di jalur yang sama dengan Kakak Putri Alena dengan anggapan kalau Kakak Putri Alena akan memberikan kemudahan kepadanya untuk mendekati Kakak Nizam. Dan Ia juga kemungkinan menginginkan simpati dari Kakak Nizam 'Kata Pangeran Thalal sambil menyapukan telunjuknya ke bibir istrinya dengan lembut.     

"Itulah yang Aku tidak suka. Ia seperti ingin menjadi pagar makan tanaman bagi Alena. Pura - pura baik tetapi sebenarnya ingin memanfaatkan Alena untuk kepentingan dirinya sendiri ' Kata Cynthia seperti mendapatkan pembelaan pada dirinya sendiri.     

"Tentu sayangku, hanya saja memang berprasangka itu tidak baik. Kita memang perlu waspada terhadap seseorang tetapi tidak harus mengintimidasinya begitu keras. Kau memang mirip sekali dengan Kakak Nizam. Belum apa - apa sudah mengeluarkan taring untuk mengerami musuhnya ' Kata Pangeran Thalal mengusap - ngusap punggung istrinya.     

Cynthia menganggukan kepalanya. "Mungkin itu sebabnya Tuhan menjodohkan diriku dengan dirimu dan menjodohkan Nizam dengan Alena. Agar masing - masing dari kami saling melengkapi satu sama lain" Kata Cynthia.     

"Kau benar. Alloh akan memberikan jodoh yang sesuai dengan dirinya masing - masing. Aku mencintaimu Cynthia, terlepas dari apapun kekuranganmu. Karena Aku hanya akan melihat kelebihanmu saja dan menutup kekuranganmu dengan meyakinkan diriku bahwa istriku adalah manusia biasa sebagaimana halnya diriku yang banyak memiliki kekurangan" Kata Pangeran Thalal sambil merangkul istrinya.     

Ada selapis rasa kesedihan ketika Ia merangkul istrinya, betapa Ia terkadang merasa berdosa karena sudah menjebak istrinya ke dalam pelukannya. Bukankah pada awalnya Cynthia menolak cintanya dan akan menikah dengan orang pilihan kakaknya tetapi Ia menjerat simpatinya dengan pura - pura tertabrak motor.     

Ia sangat mencintai Cynthia dan menganggapnya bahwa Cynthia adalah wanita terhebat yang pernah Ia temui. Walaupun Cynthia seringkali bersikap keras dan kaku,kurang memiliki rasa tolelir serta introvert.      

"Aku juga mencintaimu, Yang Mulia " Bisik Cynthia sambil bergerak tetapi kemudian Pangeran Thalal malah meringis kesakitan.     

"Akh.. Aku kesakitan "Kata Pangeran Thalal sambil menahan tubuh istrinya.      

"Aku akan hati - hati' Bisik Cynthia. Mata Pangeran Thalal membesar ketika tubuh istrinya tiba - tiba menuntut sesuatu. Tetapi kemudian Pangeran Thalal membiarkan istrinya melakukan apa saja yang dikehendakinya. Ia hanya tersenyum sambil bersikap pasif.     

***     

Seusai sholat jenazah, di dalam harem para putri mengalami penyelidikan yang cukup lama dan panjang. Hampir seluruh penghuni harem tidak bisa beristirahat. Semua berkumpul di aula yang besar dengan pengawasan dari satuan pengamanan istana untuk wanita. Satuan divisi keamanan istana ada di bawah naungan kepolisian Azura tetapi bertanggung jawab langsung kepada Raja dan Ratu. Prosedur penyelesaian kasus juga berbeda dengan penyelesaian kasus di luar istana yang berdasarkan azas keadilan dan praduga tidak bersalah.     

Penanganan kejahatan dalam istana sepenuhnya ada dalam wewenang raja dan ratu dengan memperhatikan pertimbangan para tetua. Tetapi untuk kasus pembunuhan yang sifatnya kejam maka hukuman mati di tiang gantungan masih diberlakukan. Hal ini diterapkan untuk menghindari kejahatan pembunuhan berencana tingkat satu.     

Para Putri itu tampak sangat ketakutan walaupun tingkah mereka masih berada dalam kendali. Wajah - wajah cantik itu tampak sangat letih tetapi herannya gaya duduk mereka tidak ada satunya yang memperlihatkan keletihan. Mereka tetap duduk tegak dengan anggunnya. Wajah - wajah cantik itu bahkan tidak ada yang cemberut. Semunya tetap menampkan kecantikan yang sempurna.     

Putri Rheina sangat resah dan ketakutan. Tetapi Putri Faiza dan Putri Keysa tidak menyadari keresahan temannya itu. Mereka malah asyik bergosip. "Aku sudah bilang, jangan terlalu sombong dengan kemampuan sendiri. Sekarang baru kena batunya" kata Putri Keysa tampak malah senang dengan kematian putri Kumari.     

"Sst.. !! Kamu jangan terlalu jahat. nanti terdengar oleh Satuan Pengamanan Istana ( SPI ) " kata Putri Faiza sambil menaruh telunjuk di bibirnya yang indah.     

"Mengapa kalau memang terdengar ? Aku tidak takut ! Aku tidak melakukan hal apapun yang mencelakakannya. SPI bukan satuan pengamanan bodoh yang tiba - tiba akan menuduh orang yang tidak bersalah" Kata Putri Keysa dengan sebal.     

"Iya.. tapi bisa saja orang yang tidak bersalah terkena fitnah hingga menjadi bersalah. Di dunia yang kejam ini, sungguh sulit membedakan mana orang yang baik dan mana orang jahat" Kata Putri Faiza. Tapi Putri Keysa malah meliriknya sambil merengut kesal.     

"Kenapa kau mendadak jadi begitu bijaksana ? Waktu itu yang menyuruhku untuk melemparkan kodok ke kamar putri Nadia itu siapa? ' Kata Putri Keysa. Putri Faiza jadi cekikikan mengingat bagaimana Ia meminta kodok kepada asistennya kemudian menaruhnya di ranjang Putri Nadia.     

Ia sengaja menyimpannya di bawah bantal sehingga ketika Putri Nadia tidur dan meniduri bantal itu, Ia akan mendengar suara kodok. Dan itu berhasil, Putri Nadia yang phobia kodok langsung tepar pingsan. Untungnya Ratu Sabrina tidak tahu kejadian itu. Mereka sama sebalnya dengan Putri Nadia seperti sebalnya mereka terhadap putri Kumari.     

Melihat Putri Faiza dan Putri Keysa cekikikan. Putri Nadia yang kebetulan duduknya tidak jauh dari mereka menjadi kesal. Ia kemudian berkata dengan sedikit lantang kepada kedua putri itu.     

'Ada ya.. orang sebegitu bahagia atas kematian seseorang. Sungguh tidak punya hati" Kata Putri Nadia membuat ke dua putri itu langsung menunjuk Putri Nadia.     

"Heh..putri kodok. Jangan sembarangan bicara ya! Jaga mulutmu! " Kata Putri Keysa dengan kesal. Putri Nadia yang cantik jelita itu langsung merah padam di sebut putri kodok.     

Ada dua alasan Putri Nadia tidak suka disebut putri kodok. yang pertama adalah wajahnya begitu cantik bagaikan setangkai mawar bagaimana bisa disamakan dengan kodok dan kedua yang paling penting adalah Ia tidak suka dengan binatang kodok. Ia pernah trauma dengan binatang itu. karena ketika sedang mengadakan pesta kebun. Tiba - tiba ada kodok meloncat masuk ke dalam pakaiannya sehingga membuat Ia berlari - lari dengan panik kesana kemari hingga terjun bebas ke dalam kolam ikan. Itulah sebabnya Ia sangat tidak menyukai kodok.     

Putri Nadia tiba - tiba berdiri dan berkata, "Jangan - jangan kalian yang hendak meracuni Putri Alena. Bukankah tadi siang belum apa - apa. Kalian sudah hendak berkonfrontasi dengan putri Alena?" Kata Putri Nadia sambil menudingkan telunjuknya. Seketika semua mata memandang ke arah mereka. Beberapa anggota SPI langsung menatap tajam ke arah dua putri itu. Putri Keysa dan Faiza seketika pucat pasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.