CINTA SEORANG PANGERAN

Habislah Kau, Arani!! ( 9 )



Habislah Kau, Arani!! ( 9 )

Alena menghitung mundur dari sepuluh ke satu sampai Ia menjadi tenang kembali. Di Istana agaknya belum ada yang menyadari kalau Nizam hanya akan menyentuh Alena saja dan tidak menyentuh yang lain. Mereka pasti berpikir bahwa Nizam akan sama seperti raja terdahulu akan memiliki banyak istri, selir dan anak-anak dari mereka.     

"Apakah di kerajaanmu seorang raja harus memiliki banyak istri " Tanya Alena     

"Tentu saja Yang Mulia, karena kerajaan akan semakin kuat jika rajanya memiliki keturunan yang banyak,. Dan keturunan yang banyak hanya mungkin diperoleh apabila rajanya memiliki banyak istri. Karena kalau hanya dari satu istri mungkin hanya akan memiliki anak maksimal 15 anak atau mungkin bisa lebih tapi rasanya tidak mungkin kalau sampai 25 anak. Kalau seorang istri memiliki anak pertama pada usia 20 tahun lalu terus melahirkan setiap tahun maka dia mungkin akan memiliki anak satu setiap tahun maka di usian 35 tahun atau 40 tahun baru dapat sampai 25 anak." Pelayan wanita itu terus berhitung sambil komat - kamit.     

Alena sampai tercengang mendengarnya. "Buat apa para raja itu memiliki banyak anak sampai lebih dari 25 ?" Alena bertanya sambil memekik. Ia refleks memegang perutnya sendiri dan Ia merasa pelayan itu sedang membicarakan dirinya. Bukankah usianya sekarang baru 20 tahun. 25 anak wow.. Ia bisa mati berdiri kalau sampai melahirkan anak sebanyak itu. Tidak..tidak..tidak.. pelayan itu pasti sedang bercanda. Ia membuat perkiraan yang serampangan. Alena benar - benar harus bertemu dengan Nizam dan membicarakan banyak hal. Ia harus sudah mulai memilih alat kontrasepsi yang aman sebelum Nizam melakukan hubungan lagi dengannya. Mana waktu nifasnya tidak lama lagi akan selesai . Alena jadi panik sendiri.     

Si pelayan malah seperti tidak memperhatikan kepanikan majikannya, Ia malah berbicara lagi dengan wajah tetap di pasang datar. " Anak - anak raja itu akan menjadi generasi penguat dari suatu dinasti kerajaan. Mereka akan di sebar untuk menduduki jabatan -jabatan penting kerajaan yang ada di ibu kota yang tidak boleh dijabat oleh orang luar."     

"Lalu bagaimana dengan adik - adik dan keponakan dari raja ?" Kata Alena masih dengan wajah sedikit pucat.     

"Ketika ada pangeran anak dari raja yang berkuasa sudah siap memangku jabatan maka Ia akan menggantikan pamannya untuk memegang jabatan itu lalu pamannya yaitu adik sang raja akan dikirim ke luar ibukota kerajaan untuk memegang jabatan di sana. Dengan demikian maka kedudukan raja menjadi aman."     

Otak Alena yang sekarang semakin cerdas langsung berpikir dengan keras. " Apa maksudmu nanti para adik Yang Mulia Pangeran Nizam juga akan di usir keluar dari Istana"     

"Yang Mulia berbicara terlalu terus terang, tapi kasarnya seperti itu. Ketika putra - putra dari Yang Mulia Nizam sudah dewasa dan mampu memegang jabatan maka mereka akan menggantikan jabatan para adik Pangeran."     

"Lalu pangeran Thalal ? Apakah dia juga akan meninggalkan istana " Kata Alena langsung ketakutan mendengar perkatan Batsnah.     

"Hamba tidak tahu jabatan apa yang akan dipegang oleh beliau kelak, Karena satu - satunya jabatan yang tidak akan tergantikan oleh anak - anak yang Mulia itu adalah Perdana Mentri. Karena seorang anak tidak boleh menjadi perdana mentri ayahnya. Jadi kalau seandaian Yang Mulia Pangeran Thalal bukan Perdana Mentri maka Ia harus meninggalkan istana juga dan pergi ke luar negeri"     

Alena membalikkan tubuhnya dan menghembuskan nafas dengan lega. Suaminya benar - benar setan strategi. Pantas saja Ia akan menjadikan Pangeran Thalal perdana menterinya setelah Ia menjadi raja itu agar pangeran Thalal dan Cynthia tetap ada disampingnya. Alena jadi sedikit lega, tidak terbayang kalau sampai Ia hidup tanpa Cynthia di sisinya.     

"Batsnah..Ayo kita keluar untuk melihat apakah Penata rias untuk Arani sudah datang atau belum?" Kata Alena sambil menyuruh si pelayan itu keluar. Ia merasa Batsnah adalah pelayan yang terlalu banyak bicara dan gaya bicaranya blak - blakan.     

Alena sedikit kebingungan mengapa Nizam memberikan asisten pribadinya yang seperti itu. Wajahnya juga tidak terlalu cantik dan tubuhnya sedikit gemuk. Sangat berbeda dengan para asisten pribadi Nizam yang bertubuh tegap - tegap dan berwajah sangat cantik. Alena mengeratkan giginya, Ia benar - benar harus berbicara banyak kepada Nizam. Kedua tangan Alena tampak mengepal, Ia tiba - tiba ingin mengasah kukunya yang sekarang sudah mulai agak panjang. Pikirannya mendadak kacau di satu sisi Ia mempercayai suaminya di sisi yang lain tiba - tiba Ia berubah menjadi sangat cemburu. Ia seperti memiliki kepribadian ganda.     

Alena melangkah lebar - lebar menuju ruangan lain. Ia menjadi tidak sabar untuk menginterogasi Nizam. Batsnah mengikutinya dari belakang diiringi oleh dua orang pengawalnya. Tetapi kemudian langkahnya terhenti saat Ia melewati sebuah kolam renang di tengah rumah. Kolam yang sangat indah dan luas dan beratapkan langit. Ada beberapa kursi yang memiliki senderan untuk berbaring santai lengkap dengan payungnya. Airnya terlihat berwarna biru karena pantulan warna langit yang cerah. Beberapa pohon palem tampak menghiasi tepian kolam. Kolam itu tertutup karena letaknya di dalam rumah.     

Tanpa diperintah Pelayan nyinyir itu langsung bicara, "Kolam ini sangat tertutup Yang Mulia. Karena memang ada pintu yang bisa ditutup dari dalam tetapi tidak bisa dibuka dari luar. Ada atap yang bisa ditutup dan dibuka sehingga ketika Yang Mulia ingin memadu cinta berdua maka privacynya dapat dijaga"     

Alena mendelik lagi, ' Nih pelayan benar - benar luar biasa serampangan mulutnya. Biasanya yang suka ceplas - ceplos itu adalah Aku, sekarang ada yang lebih parah' Alena berkata dalam hatinya.     

Aruna dan Alika juga saling pandang sambil menahan tawa. Mulut Batsnah ini memang terkenal nyablak di seluruh Istana. Tetapi Ia adalah pelayan yang memiliki kekuasaan yang tidak terbatas di Istana. Entah apa yang menyebabkan Ia begitu berkuasa bahkan Ratu Sabrina saja tidak berani menyentuhnya.     

Karena kekuasaanya Batsnah tahu hampir 80% rahasia kerajaan yang tidak diketahui orang lain. Ia kerjanya hanya merekrut para pelayan baru dan bergosip sepanjang waktu mencari informasi seluruh penghuni kerajaan. Karena memang Ia selain merekrut para pelayan Ia juga mendapat tugas untuk mendistribusikan para pelayan itu ke seluruh istana sehingga Ia menjadi satu - satunya orang yang paling leluasa untuk bisa masuk ke ruangan istana manapun.     

Para pelayan istana khususnya di istana bagian Nizam dan Raja Al- Walid merupakan tempat yang paling strategis untuk menjadi selir Raja. Karena merekalah yang paling sering bertemua dengan pemegang kekuasaan tertinggi dibandingkan pelayan di tempat lainnya. Dan Batsnahlah yang mengatur para pelayan itu sehingga Ia memiliki relasi yang sangat banyak dari para pelayan yang memang sengaja mendekati Batsnah agar dapat ditempatkan jadi Pelayan Nizam atau Raja Al - Walid.     

Tetapi entah mengapa Batsnah melepaskan jabatannya sebagai kepala pelayan bagian perekrutan dan pendistribusian para pelayan. Ia malah memilih menjadi asisiten Alena. Kedua penjaga Alena itu tidak mengetahuinya. Yang pasti dari tadi Batsnah terus mengoceh tentang hal - hal yang sebenarnya tidak layak dibicarakan oleh seorang pelayan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.