CINTA SEORANG PANGERAN

Terlalu Memanjakan



Terlalu Memanjakan

" Ayo kita melakukan perubahan " Kata Pangeran Thalal sambil menurunkan Momo dalam pelukannnya. Momo segera berlari menuju pawangnya dan Nizam juga menurunkan Mimi.     

"Siapa yang kau maksud kita ? Yang punya banyak wanita adalah Aku bukannya dirimu. Dan mereka tidak bisa diabaikan begitu saja. Kau kan tahu kalau waktu itu aku bisa menghindari mereka dengan alasan Aku fokus pada kehamilan Alena sekarang ketika aku pulang aku tidak punya alasan lagi untuk menghindari mereka.     

Kau tahu Aku sebenarnya sangat malas untuk pulang ke Azura. Aku tidak ingin menemui istri – istriku yang lain. Apalagi putri Rheina sudah terbayang bagaimana wajahnya menghadapi Aku" Nizam tampak murung. Walau bagaimanapun Ia memiliki tanggung jawab kepada Rheina dan yang lainnya.     

"Bagaimana dengan putri Mira. Apakah Kakak tahu sekarang ini dia katanya masih terlihat stress gara – gara akan kakak kembalikan ke Zamron. Apalagi sekarang di kerajaannya sedang ada keributan dia agaknya semakin stress �� Kata Pangeran Thalal.     

"Hmm.. Ya aku pikir yang akan Aku pertama kali temui nanti setelah pulang ke Azura adalah Putri Mira. Dia lebih mengkhawatirkan daripada Putri Rheina. Aku tidak ingin dia merasa teraniaya karena pernikahan ini. Walau bagaimanapun Dia adalah istriku juga" Kata Nizam sambil menghela nafas panjang.     

"Apa ini juga yang menyebabkan Kakak segera pulang ke Azura ?" Kata Pangeran Thalal. Nizam terdiam tetapi kemudian dia mengangguk perlahan.     

"Iya benar.. Tadinya Aku masih ingin di sini. Minimal sampai si kembar bisa berjalan agar tidak terlalu repot. Tetapi Aku tidak bisa tidak perduli dengan Nasib putri Mira. Dia sampai mau bunuh diri kemarin. Dan sekarang dia dalam perawatan psikiater. Aku tidak ingin dia melakukan percobaan bunuh diri lagi. Itu sangat mengerikan. Aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri kalau sampai Putri Mira meninggal karena diriku " Kata Nizam.     

"Yah dan ini pasti akan semakin menimbulkan kesedihan yang sangat mendalam bagi Sultan Mahmud. Yang Mulia Baginda Sultan Mahmud sedang mengalami cobaan yang cukup besar. Pangeran Barry sudah sangat mencoreng namanya, dan kalau sampai Putri Mira tidak pulih maka akan menjadi pukulan yang semakin besar " Kata Pangeran Thalal.     

"Aku sangat kagum dengan Sultan Mahmud tetapi Aku melihat seperti ada yang salah dengan cara mendidik Ratu Ariel terhadap anak – anaknya " Kata Nizam.     

"Ratu Ariel ? Ya Aku juga berpikir sama dengan Kakak. Seorang ibu adalah pedidik utama dari anak – anak mereka. Istri dari Sultan Mahmud juga lebih dari satu sehingga tanggung jawab pendidikan yang paling besar tentu saja dari ibunya. Aku tidak mengerti mengapa Ratu Ariel sampai memiliki anak dengan karakter kurang bagus. Pangeran Barry, Pangeran Abbash dan Putri Mira semuanya memiliki karakter yang kurang bagus. " Kata Pangeran Thalal.     

Nizam menganggukan kepalanya, "Aku pikir Ratu Ariel terlalu memanjakan mereka sehingga mereka menjadi orang yang tumbuh dengan kepribadian yang labil dan memiliki ambisi terhadap hidupnya masing – masing, Pangeran Barry tumbuh menjadi pangeran yang berambisi ingin menjadi yang terhebat dan ingin menjadi raja yang besar serta ingin menjadikan kerajaan Zamron sebagai kerajaan nomor satu di Aliansi.     

Pangeran Abbash tumbuh menjadi pribadi yang hanya ingin bermain – main dan bersenang – senang saja. Dia juga ikut memperluas kekuasaan kakaknya. Sedangkan putri Mira tumbuh menjadi putri yang lemah secara mental. Untungnya Pangeran Abbash sudah kembali ke jalan yang benar " Kata Nizam.     

"Ya.. Alloh masih menyayangi Pangeran Abbash, Aku harap Putri Mira juga akan menjadi pribadi yang lebih baik" Kata Pangeran Thalal.     

"Kita lihat saja nanti, bagaimana kelanjutannya " Kata Nizam sambil menatap ke arah dua Cheetah yang sedang bermain – main.     

Di Ruangan Pangeran Abbash dan Putri Lila.     

Putri Lila terus menyusui anaknya. Ia sangat bersemangat karena akhirnya Ia bisa menyusui anaknya sendiri. Ternyata memang rasanya berbeda antara menyusui sendiri dengan menggunakan dot. Ini lebih mengeratkan ikatan batin diantara Putri Lila dan Ezhar.     

Alena dan Cythia sudah kembali ke kamarnya masing – masing karena mereka juga harus mengurus anak mereka masing – masing. Para Pelayan tampak menjagai Putri Lila dan melayani segala keperluannya serta menemani Putri Lila mengobrol agar tidak bosan.     

Jadi ketika Pangeran Abbash datang dari luar mereka masih ngobrol. Pangeran Abbash berdehem dan membuat para pelayan memalingkan muka untuk melihat siapa yang datang. Mereka langsung membungkuk memberikan hormat ketika tahu kalau yang datang Pangeran Abbash.     

"Keluarlah Kalian !! " Kata Pangeran Abbash menyuruh semua pelayan agar keluar karena dia akan berbicara empat mata dengan Lila. Lila menatap suaminya dan langsung paham kalau ada masalah penting yang akan dibicarakan.     

Lila membaringkan Ezhar di tempat tidur karena memang Ezhar sudah kenyang. Pangeran Abbash mendekati mereka dan duduk di samping Lila. Ia masih belum berbicara kepada Lila melainkan malam menatap wajah mungil Pangeran Ezhar. Mata Pangeran Ezhar terpejam rapat. Pangeran Abbash menyentuhkan telunjuknya ke pipi Ezhar. Ia merasa sangat sedih kalau sampai harus berpisah dengan anak tirinya itu. Bukankah Ia baru saja memilikinya.     

Melihat wajah Pangeran Abbash yang begitu murung, Lila menjadi merasa kalau ada sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi kepada mereka.     

"Ada apa ?" Kata Lila sambil menyentuh bahu suaminya. Pangeran Abbash berbalik dan memeluk Lila dengan erat.     

"Peluk Aku dengan erat " Kata Pangeran Abbash seakan ingin mendapatkan kekuatan dari Lila melalui pelukannya.     

Lila segera memeluk suaminya. Pangeran Abbash membenamkan mukanya ke dada Lila. Tetapi kemudian dia merasakan hal yang berbeda. Pangeran Abbash mengangkat mukanya,     

"Sekarang dadamu menjadi lebih keras " Kata Pangeran Abbash disambut dengan cubitan keras ke pinggangnya. Pangeran Abbash mengaduh – ngaduh, "Aduh.. mengapa Kau mencubit pinggangku. Aku salah apa ?" Kata Pangeran Abbash.     

"tadi kau bilang apa ?" Kata Lila sambil memerah.     

"Aku hanya bilang sekarang dadamu lebih keras karena sudah ada isinya. apa aku salah ?" Kata Pangeran Abbash sambil cengengesan.     

"Tidak !! Kau benar tetapi bukankah kau ada pembicaraan penting yang akan kau sampai kepadaku. Kau malah berkata yang lain" Kata Lila     

"Aku sedang sedikit tegang karena permasalahan yang sedang ku hadapi " Kata Pangeran Abbash.     

"Apakah permasalahan ini disampaikan oleh Yang Mulia Pangeran Nizam ?" Kata Lila kepada suaminya karena sebelum di ajak Nizam ke luar dia masih biasa – biasa saja.     

"Yah.. dia menyampaikan berita yang mengejutkan untukku. Lila Kau tahu kalau sebenarnya Aku tidak berniat membawamu pergi ke kerajaan Zamron. Tadinya Aku ingin membawamu pergi ke negara Scotlandia dan ingin hidup bersama dengan tenang jauh dari hiruk pikuk masalah kerajaan." Kata Pangeran Abbash mengagetkan Lila     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.