CINTA SEORANG PANGERAN

Pembicaraan Serius Yang Menegangkan



Pembicaraan Serius Yang Menegangkan

Ruangan Cynthia dan Pangeran Thalal     

Pangeran Thalal baru datang setelah berbincang – bincang dengan Nizam. Ia masih tampak memikirkan perkataan Nizam sehingga ketika masuk ke dalam kamar Ia masih terlihat termenung seperti sedang berpikir keras.     

Ketika Pangeran Thalal masuk ke dalam kamar Ia mendengar para penjaga yang mengatakan kedatangannya sehingga Cynthia yang sedang dipijat oleh para pelayan langsung menoleh ke arah suaminya. Melihat wajahnya yang begitu serius membuat Cynthia menjadi tampak terheran – heran.     

Melihat istrinya sendang dipijat, Pangeran Thalal malah melambaikan tangannya menyuruh para pelayan pergi dari sisi istrinya. Ia ingin berbicara serius dengan istrinya jadi Ia tidak ingin ada pelayan yang mendengar pembicaraan mereka.     

Semenjak di Amerika, Pangeran Thalal tampak berhati - hati dengan para pelayan karena memang tinggal di Amerika tidaklah seaman berada di istana. Sudah berapa kali kediaman Nizam disusupi orang lain, itu menunjukkan bahwa seketat apapun penjagaan tentunya tidak akan seketat penjagaan di istana mereka.     

Melihat para pelayan yang memijatnya disuruh pergi, Cynthia tampak protes.     

"Aku sedang tidak enak badan. Dari kemarin Aku membantu Alena mempersiapkan pernikahan Lila dan Pangeran Abbash. Aku ingin dipijat mengapa Kau malah mengusirnya." Kata Cynthia sambil mendekap kain di dadanya untuk menutupi dadanya yang terlihat.     

Pangeran Thalal duduk disamping Cynthia. Perhatiannya jadi teralihkan melihat tubuh istrinya yang sekarang semakin montok karena Cynthia sekarang tidak terlalu menahan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Ia sedang menyusui jadi Ia memang harus mencukupi gizi untuk anaknya.     

"Biar Aku yang memijatmu. Begini – begini Aku memiliki keterampilan memijat. Ayo bertelengkuplah. Rasakan kehalusan jemari Pangeran Thalal. Aku akan buat tubuhmu yang tidak enak menjadi enak. Aku jamin kau akan mengerang penuh kepuasan karena pijatan superku" Kata Pangeran Thalal sambil menelengkupkan tubuh Lila. Ia lalu melumuri tangannya oleh minyak zaitun dan mengoleskan ke tubuh istrinya dengan lembut.     

Cynthia malah membalikkan tubuhnya dan tentu saja gerakan itu disambut dengan penuh bahagia oleh suaminya. Tangan Pangeran Thlalal itu tadi merasakan punggung Cynthia yang keras dan sekarang Pangeran Thalal merasakan dada yang begitu berisi dan lembut. Sungguh suatu keberuntungan yang patut di syukuri. Pangeran Thalal mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan Alhamdulillah berkali – kali sambil kemudian Ia melakukan gerakan yang Ia inginkan.     

" Tuh.. kan. Betul dugaanku. Yang Mulia bukannya ingin memijatku tetapi malah berbuat yang aneh – aneh. Aku sedang tidak enak badan. Tolong Yang Mulia " Kata Cynthia sambil menyingkirkan tangan suaminya dari tubuhnya.     

"Maaf Ya.. Saudara Cynthia yang terhormat. Aku tadi sedang bersungguh – sungguh memijat punggungmu. Tetapi Kau malah berbalik dengan serta merta. Lalu mengapa Aku pula yang disalahkan. Ini sangat tidak adil. " Kata Pangeran Thalal sambil cemberut.     

"Tidak adil bagaimana ? Lepaskan tangan Yang Mulia dari pakaianku ! " Kata Lila merenggut melihat tangan suaminya yang terlepas dari dadanya malah sekarang menyasar pakaian yang tinggal satu – satunya melekat di pangkal pahanya.     

Pangeran Thalal memang melepaskan tangannya tetapi sekaligus dengan pakaian Cynthia. Gerakan yang begitu cepat membuat Cynthia tidak bisa mencegahnya lagi. Akhirnya sambil menghela nafas, Ia membiarkan suaminya.     

Ketika tetes keringat berjatuhan dari kening mereka. Pangeran Thalal tergeletak di samping tubuh istirnya dan Ia lalu berkata kepada Cynthia.     

"Kau tahu kalau tadi Aku berbicara dengan kakakku " Kata Pangeran Thalal sambil menata nafasnya yang masih terasa memburu.     

"Kelihatannya pembicaraan itu serius sampai – sampai Yang Mulia begitu tegang "     

"Iya.. kalau tidak tegang tidak masuk.."     

"Laaah.. Yang Mulia ini. Kotor sekali pikirannya "     

" Kau jangan berpikiran seperti itu. Tegang itu berarti serius. Kalau pembicaraan tidak serius kesannya seperti bermain – main sehingga tidak akan masuk ke dalam otak kita ...Auch.. Cynthia.. Ini sangat sakit. Kau mencubit pinggangku dengan keras "     

"Otak orang – orang di negara kalian mengerikan semuanya. Dan yang bisa mengimbanginya Cuma Alena. Aku tidak sanggup mengimbangi mesumnya kalian" Kata Cynthia sambil semakin memperkuat cubitannya.     

"Aach.. kalau tidak kau lepaskan maka Aku akan membuat pikiranku semakin serius " Kata Pangeran Thalal sambil terus mengaduh – ngaduh.     

Mendengar perkataan Pangeran Thalal maka Cynthia langsung melepaskan cubitannya. Pangeran Thalal tertawa terbahak – bahak. Ia benar – benar menyukai kepintaran istrinya.     

"Kau memang memiliki daya tangkap yang sangat baik " Kata Pangeran Thalal.     

Cynthia cemberut sambil mengambil pakaiannya dan Ia segera berpakaian. Ia tidak ingin suaminya kembali beraksi padahal badannya masih terasa pegal – pegal. Sambil berpakaian Cynthia berkata.     

"Orang bodoh juga tahu apa maksud dari perkataan Yang Mulia. Yang Mulia bilang tadi tegang tanda serius jadi kalau Yang Mulia bilang serius maka artinya Yang Mulia akan semakin tegang dan jika Yang Mulia tegang maka Yang Mulia akan menyentuhku lagi. Jangan harap !! " Kata Cynthia sambil berjalan dan mengambil air minum untuk suaminya. Sedangkan Pangeran Thalal malah tertawa terbahak – bahak mendengar kata – kata istrinya yang seribu persen mengandung kebenaran.     

"Minumlah dulu Yang Mulia.." Kata Cynthia sambil menyodorkan segelas air minum kepada suaminya.     

"Terima kasih, sayang " Kata Pangeran Thalal sambil menerima air minum itu dan meminumnya. Setelah suaminya meminum gelas itu, Cynthia lalu ikut minum di gelas yang sama.     

"Nah sekarang ceritakanlah apa yang telah kalian bicarakan !" Kata Cynthia dengan penuh minat. Berbicara tentang Nizam sangat menarik perhatiannya karena pasti ada sangkut pautnya dengan nasib dari sahabatanya Alena.     

"Kau tahu mengapa Kakakku akhirnya memutuskan untuk pulang dengan segera setelah sekian lama menunda – nunda kepulangannya ke Azura?" Kata Pangeran Thalal membuat Cynthia langsung mengerutkan keningnya. Tadinya Ia berpikir kalau Nizam akan pulang ke Azura karena sudah merupakan suatu keharusnya. Nizam terus menerus menunda – nunda kepulangannya ke Azura. Dari mulai mereka melanjutkan kuliah, wisuda kemudian menikahkan Lila dan sekarang memang sudah saatnya mereka untuk pulang.     

Tetapi ketika Pangeran Thalal suaminya berkata yang seperti itu malah membuat Ia menjadi kebingungan. Memang ada apa sebenarnya ? Apakah karena Ratu Sabrina ? Atau karena Istri – istri dari Nizam. Wajah Cynthia langsung berubah menjadi sedikit gelap dan perubahan itu langsung diketahui oleh Pangeran Thalal.     

"Kelihatannya Kau sudah bisa menebak jalan pikiranku" Kata Pangeran Thalal kepada istrinya. Tentu saja Ia bisa menebak jalan pikiran suaminya. Karena seandainya kepulangan Nizam hanya karena ayah dan ibunya maka Pangeran Thalal pasti tidak akan kelihatan galau.     

"Jangan sampai Yang Mulia mengatakan kalau kepulangan Kakak Yang Mulia kali ini adalah karena istri – istrinya. Dan kalaupun itu benar pasti bukan karena Putri Rheina. Apakah itu karena Putri Mira? " Kata Cynthia langsung membuat Pangeran Thalal melongo. Ya Tuhan.. andaikan otak istrinya itu bisa dikloning dan kemudian ditransplantasikan ke orang – orang bodoh di seluruh dunia maka tidak akan ada lagi manusia bodoh dimuka bumi ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.