CINTA SEORANG PANGERAN

L ‘etat c’est moi



L ‘etat c’est moi

" Assalamualaikum, Selamat datang kembali Anakku" Kata Perdana Mentri Amir sambil memeluk calon menantunya ini. Setelah sekian lama resah akhirnya Ia merasa lega dengan nasib anaknya. Dulu sewaktu Ratu Sabrina hendak meminangnya untuk Pangeran Nizam. Amrita menolaknya karena Ia terlanjur mencintai Pangeran Abbash.     

Sebagai ayah Ia sangat khawatir ketika Pangeran Abbash tidak kunjung melamar anaknya. Ia juga tidak bisa mencegah kedekatan anaknya dengan Pangeran Abbash. Ia tidak berani berkonfrontasi dengan dua pangeran itu. Hidupnya sudah cukup di bawah tekanan pangeran Barry. Siapapun tahu bagaimana kejamnya kedua pangeran itu. Siapa saja yang berani menentang mereka maka taruhannya adalah nyawa.     

Siang malam Perdana Menteri Amir diam – diam berdoa agar Kerajaan Zamron diberikan raja yang adil dan bijaksana. Bukannya raja yang kejam, lalim dan haus kekuasaan. Ia sama sekali tidak setuju dengan gerakan di bawah tanah Pangeran Barry yang melibas semua musuh – musuhnya yang menentang pengangkatan dirinya sebagai putra mahkota. Ada sebagian para tetua dan dewan majelis kerajaan yang tidak menyukai Pangeran Barry menjadi putra mahkota sepanjang sifatnya tidak diperbaiki.     

Bagaimana bisa Pangeran Barry menjadi seorang raja kalau obsesinya adalah memperkaya diri sendiri, hidup dalam kemewahan dan terakhir malah terobsesi dengan istri orang lain. Sungguh calon raja yang tidak dapat dijadikan panutan.     

Perdana Menteri Amir sendiri juga hanya bisa mengeluh ke istrinya ketika Amrita terus menerus bersama Pangeran Abbash tanpa status. Telinganya sudah sakit mendengar cemooh orang – orang di kerajaannya tetapi Ia sungguh tidak berdaya. Sehingga ketika datang lamaran kedua dari Ratu Sabrina untuk Pangeran Husen. Sungguh Ia bagaikan ketiban durian runtuh.     

Ini suatu keberuntungan yang sangat besar bagi dirinya. Putri yang sudah dicemooh orang – orang dilamar oleh seorang pangeran walaupun untuk menjadi istri kedua. Ada yang menikahi saja sudah suatu keberuntungan besar bagi dirinya.     

Anak wanita adalah kehormatan bagi ayahnya. Jadi bagaimana Ia bisa mengangkat muka kalau anaknya hanya sekedar menjadi permainan Pangeran Abbash. Jadi ketika Ia akan mendapatkan Pangeran Husen sebagai calon menantunya. Ia sangat bersyukur. Kalau sudah seperti ini bagaimana bisa ia tidak menyayangi pangeran tampan itu walaupun belum menjadi menantunya.     

Pangeran Husen mengambil tangan calon mertuanya dan menciumnya dengan penuh rasa hormat. Ketulusan hati Perdana Menteri Amir terasa jauh sampai hatinya yang terdalam.     

"Alhamdulillah Saya baik – baik saja, Tuan " kata Pangeran Husen dengan penuh etika. Perdana Menteri Amir semakin terbeli hatinya oleh sikap Pangeran Husen yang penuh dengan sopan santun itu.     

"Panggil hamba, Ayahanda saja. Yang mulia" Kata Perdana mentri Amir.     

"Baiklah Ayah, dan Ayah jangan menghambakan diri. Ayahanda bukanlah seseorang yang ada di bawah Aku, Ayahanda ada dihatiku" kata Pangeran Husen dengan manis. Maya sampai melengos sedikit. Itulah kelebihan dari pangeran Husen. Dia sama seperti kakaknya Nizam pandai berkamuflase. Setiap saat dia suka membuat huru – hara dengan dirinya, pencicilan dan menyebalkan, Dia juga sangat iseng dan sering membuat kegemparan di Istana. Tetapi begitu bertemu orang lain yang dianggapnya perlu dihormati maka Ia akan merubah dirinya seketika dari kucing hutan liar menjadi kucing rumahan yang manis.     

Maya sedikit batuk – batuk membuat Pangeran Husen mendelik dan memberikan isyarat agar diam. Maya memasang kembali wajah serius. Walaupun harus menahan tawa di sudut bibirnya yang indah.     

Ketika kemudian mobil meluncur menuju rumah perdana menteri Amir, Di jalanan tampak ada beberapa spanduk yang meminta Pangeran Barry turun dari jabatannya sebagai pangeran Putra mahkota. Spanduk – spanduk itu menempel di jalanan. Sungguh sangat merusak pemandangan.     

Pangeran Husen belum mendengar cerita tentang Pangeran Barry dari orang yang paling berpengaruh dikalangan penjabat kerajaan Zamron. Perdana menteri adalah jabatan terpenting setelah raja. Ketika raja adalah kepala negera maka yang menjadi kepala pemerintah pada negara dengan sistem kerajaan adalah Perdana menteri. Perdana menterilah yang melaksanakan seluruh tugas kepemerintahan di mana Raja kemudian hanya menjadi simbol kerajaan.     

Tetapi tentu saja itu jika Rajanya tidak memiliki kompeten sebagai raja yang baik sehingga ada orang yang menjadi penengah antara kerajaan dan Rakyat.     

Jangan sampai seorang raja memanfaatkan kedudukan sebesar – besarnya dengan menggunakan banyak fasilitas kerajaan untuk kepentingan pribadinya. Perdana menteri juga harus berupaya keras agar Raja tidak menerapkan prinsip seperti ungkapan Raja Louis XIV dari Prancis yang mengungkapkan "L 'etat c'est moi" yang artinya adalah Negara adalah saya.     

Kalau Raja sudah berprinsip bahwa negara adalah saya maka Raja itu berarti sudah menerapkan absolutisme dan negara terpusat. Raja akan melakukan apa saja untuk memuaskan kepentingan dirinya sendiri dan mengabaikan pendapat dari rakyat. Raja akan bertindak sewenang – wenang dan menyakiti hati rakyat.     

Itulah pentingnya kedudukan perdana menteri di kerajaan Aliansi. Kerajaan di Kerajaan Aliansi tidaklah serupa dengan sistem kerajaan Di Arab saudi dimana raja memiliki kekuasaan mutlak sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.     

Dikerajaan Aliansi peranan perdana menteri menjadi sangat penting untuk membatasi kekuasaan raja. Tetapi terkadang kedudukan perdana menteri ada di atas raja ketika kemudian Rajanya lemah dan mudah dikendalikan oleh perdana menterinya dan inilah yang terjadi di Azura dimana kelemahan rajanya dimanfaatkan oleh perdana menteri dan ratunya. Beberapa kebijakan dibuat untuk menguntung dinasti Ratu Sabrina dan Perdana Menteri Salman. Itulah sebabnya hampir seluruh parlemen kerajaan berada di bawah wewenang Perdana Mentri Salman.     

Sementara itu kerajaan Zamron. Perdana Mentri Amir tidak memiliki wewenang sebesar perdana Menteri Salman karena Sultan Mahmud bukanlah raja yang lemah. Ia mampu menegakkan keadilan yang sebesar – besarnya. Hanya saja tidak ada gading yang tidak retak di dunia ini. Kebijaksanaan Sultan Mahmud kalah dengan rasa cintanya kepada Ratu Ariel.     

Ratu Ariel memang tidak turut campur mengatur kekuasaan suaminya tetapi caranya memanjakan anak – anaknya membuat Kerajaan Zamron di dorong ke tepi jurang kehancuran. Ketika Sultan Mahmud melakukan banyak kebajikan tetapi anak – anaknya banyak melakukan kekejian.     

Orang sholeh tidak selamanya memiliki keturunan sholeh berlaku pada kasus Sultan Mahmud dimana nasibnya seperti Nabi Nuh yang memiliki anak yang durhaka kepadanya. Pangeran Barry memanfaatkan kedudukannya sebagai pangeran Putra mahkota untuk mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan sebesar – besarnya. Ambisinya adalah merebut semua kerajaan dan menjadikannya di bawah kepemerintahannya.     

Perdana Menteri Amir bukannya tidak tahu itu tetapi Ia sungguh tidak berdaya melawan kekuasaan kakak beradik itu. Jadi ketika ada kejadian yang mengakibatkan kemarahan rakyat dan berhasil menurunkan kedudukan Pangeran Barry diam – diam di dalam hatinya Ia merasa sangat lega.     

"Ketika rakyat sudah memperlihatkan kekuatannya, sehebat apapun kekuasaan seorang raja maka itu tidak akan berguna lagi " Kata Pangeran Husen sambil melihat spanduk – spanduk itu.     

Perdana Menteri Amir tersenyum mendengar pernyataan calon menantunya itu. Ia tahu ke arah mana calon menantunya itu berkata,     

"Berbahagialah Kerajaan Azura memiliki seorang Putra Mahkota yang begitu hebat. Saya yakin semua akan tunduk di dalam kepemimpin Yang Mulia Pangeran Nizam. Gerakan dari Yang Mulia Nizam sangat luar biasa.     

 Kita hanya akan tinggal menghitung waktu dimana semua kerajaan Aliansi akan berada di bawah kekuasaan Yang Mulia Pangeran Nizam " Kata Perdana Menteri kepada Pangeran Husen. Tetapi Pangeran Husen malah menatap tidak mengerti.     

"Mengapa Ayahanda mengatakan semua kerajaan Aliansi ? Kakak Nizam hanya akan memimpin Kerajaan Azura dan dia tidak berniat untuk menaklukan kerajaan lainnya " kata Pangeran Husen yang tahu persis bagaimana tingkah kakaknya itu.     

Nizam tidak akan pernah berbuat dzolim kepada orang lain. Bahkan terhadap adik - adiknya sendiri Ia lebih sering mengalah. Jika ada utusan kerajaan lain yang berkunjung dan membawa banyak hadiah dimana seharusnya Ia memilih terlebih dahulu tetapi Nizam malah melakukan suatu perlombaan adu ketangkasan untuk adik - adiknya.     

Dan pemenangnya akan mendapat giliran pertama untuk memilih hadiah. Sementara Ia sendiri akan menjadi orang terakhir yang mengambil hadiah itu. Itupun seringnya hadiah itu Nizam berikan kembali ke orang - orang yang membutuhkan.     

Nizam kakaknya itu tidak akan pernah berniat melakukan penindasan untuk kerajaan lain kalau terhadap adik - adiknya sendiri Ia lebih banyak memberi. Ia memberikan uang saku ke seluruh adik - adik satu ayahnya dengan besaran uang saku disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan adik - adiknya. Dan Uang saku itu akan dihentikan ketika mereka sudah mapan atau memiliki keluarga sendiri kecuali kalau mereka memang kekurangan.     

Jadi bagaimana bisa calon ayah mertuanya mengatakan kalau Kakaknya akan memimpin seluruh kerajaan Aliansi. Ini sangat absurd.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.