CINTA SEORANG PANGERAN

Nasihat Cynthia Tentang Harem



Nasihat Cynthia Tentang Harem

Alena terkejut mendengar kata – kata Cynthia. Ia melepaskan pelukannya.     

"Tetapi mengapa ? Mengapa Kau tidak akan ada sampingku ? Apakah kau tidak akan tinggal di Azura. Bukankah Nizam akan menjadikan Pangeran Thalal sebagai perdana mentri dia" Alena tampak panik mendengar perkataan Cynthia. Ia tidak dapat hidup tanpa sahabatnya itu disampingnya. Siapa yang akan menjadi teman berbicaranya nanti dan siapa yang akan memberikannya nasihat kalau Ia berbuat salah.     

Cynthia mengusap punggung Alena dengan sedih, " Aku tidak akan kemana – mana. Aku akan ada di Azurat dan tidak akan pernah pergi kecuali Kau meninggalkan Azura juga "     

"Lalu apa maksud deari perkataanmu kalau Kau tidak akan selalu ada disampingku ?" Kata Alena dengan pandangan tidak mengerti.     

"Aku ini bukan istri Nizam tetapi istrinya Pangeran Thalal. Maka Aku harus tinggal di luar istana dan tidak bisa tinggal di dalam istana utama. Sementara itu Kau akan tinggal di Harem sampai Nizam menjadi Raja. Setelah Nizam menjadi Raja maka kau baru akan tinggal di istana utama bersama anak – anakmu.     

Aku tidak bisa sembarangan masuk Harem karena tempat itu terlarang. Hanya istri Nizam, Ratu dan Nizam sendiri yang boleh masuk ke dalamnya selain para pelayan yang tersumpah. Jadi Kau harus bisa menjaga diri selama di Harem" Kata Cynthia kepada Alena.     

"Tapi waktu itu kau bersamaku tinggal di Harem" Kata Alena tetap tidak mengerti.     

"Itu karena posisiku waktu itu bukan sebagai istri Pangeran Thalal tetapi sebagai pelayanmu. Apa kau lupa ketika Aku masuk ke istana kau mengenalkan Aku sebagai teman yang akan jadi pelayanmu" Kata Cynthia mengingatkan Alena. Alena terdiam karena Ia baru ingat kejadian waktu itu.     

"Nizam akan menjadi Raja jika Ayahnya sudah wafat atau memang diserahkan langsung oleh Ayahnya. Aku tidak tahu kapan mmmf...." Alena terdiam ketika mulutnya dibekap oleh Cynthia dengan wajah pucat.     

"Tutup mulutmu !! Tidak boleh sembarang berucap tentang wafatnya sang Raja karena nanti perkataanmu itu jika ada yang merekam maka akan menjadi bukti kuat kalau kau menginginkan kematian ayah mertuamu agar suamimu naik menjadi Raja " Cynthia berbisik di telinga Alena sambil matanya melirik kesana – kemari melihat kalau – kalau ada yang mendengar.     

"Ini di Amerika. Siapa yang akan mendengar kita" Bisik Alena sambil ketakutan juga sebenarnya.     

"Ingat prinsip kalau dinding juga bertelinga. Kau harus tetap berhati – hati dimanapun Kau berada. Aku akan berusaha mencari cara agar Aku bisa keluar masuk Istana dan ke dalam Harem. Sementara itu tutup mulutmu sebisa mungkin dan cari teman yang bisa kau andalkan.     

Tinggal di Harem tanpa punya sekutu akan sangat mudah dirobohkan orang. Walaupun kau sudah memiliki anak dan mungkin kau akan tinggal di luar harem tetapi karena Raja Alwalid masih hidup maka kau tidak bisa tinggal di salah satu istana di luar harem. Kecuali kalau Nizam sudah menjadi raja " Kata Cynthia kepada Alena.     

"Aku tahu Cynthia. Aku tidak punya banyak teman. Di Amerika temanku yang paling dekat Cuma kamu. Aku juga sulit membedakan mana teman yang tulus dan mana yang akan memanfaatkan Aku. Bahkan orang sejahat Sisca pun Aku tidak mengenalinya " Kata Alena dengan sedih.     

"Jangan takut Alena, Kau adalah orang yang baik. Tuhan pasti akan melindungi orang – orang baik, lagipula sudah ku bilang Aku akan mencari cara agar Aku bisa keluar masuk Harem untuk mendampingimu. Tetapi Aku belum yakin apakah rencanaku akan berhasil atau tidak. Jadi sementara Aku belum masuk maka Kau harus tetap berhati – hati " Kata Cynthia kepada Alena dan Alena menganggukan kepalanya dengan sungguh – sungguh.     

"Entahlah, tiba – tiba saja Aku jadi takut dengan Harem. Aku bayangkan selama Aku tidak ada di dalam Harem maka Putri Rheina akan menguasai harem dan semua istri Nizam akan patuh kepadanya. Kemudian Aku akan ditindas seperti di film – film kerajaan " Kata Alena lagi.     

"Aku tidak yakin Alena. Karena Putri Rheina menurutku seperti macan ompomg " Kata Cynthia     

"Apa maksudmu dnegan macan ompong ?" Kata Alena kebingungan.     

"Putri Rheina tidak memiliki cinta Nizam dan Ia sangat temperemental jadi Aku yakin akan ada beberapa istri Nizam yang tidak menyukainya. Nah kau harus memanfaatkan mereka untuk menjadi temanmu. Tetapi walaupun Putri Rheina macan ompong tetap kau harus waspada. Seekor macan walaupun tidak bergigi tetapi dia akan tetap memiliki cakar yang tajam.     

Akan ada beberapa kubu di dalam harem atau bahkan lebih. Ada yang akan berkomplot dengan Putri Rheina, Ada yang menentangnya terang – terangan, Ada yang menentangnya diam – diam karena takut, ada yang berkomplot dengannya dengan hati tulus atau ada yang berkomplot dengannya karena sama – sama ingin kekuasaan atau ada yang tidak perduli. Suka tidak bencipun tidak.     

Kau tentu tidak bisa menarik orang – orang yang berkomplot dengan putri Rheina untuk memihakmu kecuali ada kejadian yang menyebabkan hal itu. Kau harus mencari orang – orang yang membenci Putri Rheina secara terang – terangan. Orang seperti itu akan menjadi pendukungmu yang paling kuat."     

"Tapi siapa ? Bagaimana Aku akan menemukannya " Kata Alena.     

"Ini memang sedikit sulit karena kau harus mempelajari gerak – geriknya. Mengingat kau hanya sebentar tinggal di harem jadi kau memang belum mengenal semuanya " Kata Cynthia.     

"Putri Mira dan Putri Alycia yang Aku kenal sebelum Aku meninggalkan Harem " Kata Alena kepada Cynthia     

"Putri Mira sedang sakit mental. Ia tidak mungkin menjadi sekutu yang kuat. Bahkan mungkin Ia yang malah akan membutuhkan pertolonganmu kelak " Kata Cynthia lagi sambil berpikir.     

"Putri Mira ? " Kata Alena dengan kaget     

"Ingat Alena, dia adalah adik dari Pangeran Abbash dan Pangaren Abbash sekarang adalah bagian dari Nizam. Kau pikir apakah Nizam akan membiarkan adik dari seseorang yang sudah menjadi temannya itu gila " Kata Cynthia dengan hati miris.     

"Lalu apa yang kan Nizam lakukan kepadanya ?" Alena mengerutkan keningnya.     

"Aku masih harus mempelajarinya lagi. Aku tidak mau gegabah mengatakan kepadamu kalau belum pasti. Jadi kau memang harus mempersiapkan mental dengan kuat sebelum pulang ke Azura "     

"Aku tahu tentang hal itu. Aku harap Nizam akan membantuku untuk menguatkan hatiku " Kata Alena dengan wajah sedikit kusut. Dan ketika dilihatnya Nizam datang menghampiri mereka.     

"Bersiaplah, Kita akan pergi sore hari ini" Kata Nizam kepada Alena dan Cynthia. Tetapi Nizam kemudian mengerutkan keningnya melihat Alena malah memandang wajahnya dengan murung.     

"Kenapa Sayang ? Ada apa ?" Nizam memeluk pinggang ramping istrinya dan membenamkan ciuman ke ubun – ubun Alena. Alena tengadah kepada Nizam.     

"Apakah Cynthia tidak bisa tinggal denganku di dalam Harem ?" Kata Alena kepada Nizam. Nizam tercengang ditodong Alena dengan pertanyaan seperti itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.