CINTA SEORANG PANGERAN

Cerita Mengerikan



Cerita Mengerikan

Cynthia menelengkupkan tubuhnya di depan suaminya. Kepalanya ada dipangkuan Pangeran Thalal. Seakan sehati dengan Alena, Cynthia sendiri tidak bisa tidur di dalam pesawat yang super mewah itu. Pikirannya terus melayang ke istana Azura. Ia ketakutan sendiri membayangkan kepulangan mereka ke istana.     

Cynthia menyadari sepintar – pintar dirinya tetap tidak akan bisa melindungi Alena seorang diri. Apalagi Ia sendiri memiliki anak yang tidak bisa Ia abaikan begitu saja. Cynthia terkadang jadi bertanya – tanya dalam hatinya. Apakah menikahi Pangeran Thalal adalah suatu kesalahan ? Karena seandainya kalau Ia tidak menikah maka Ia bisa tetap berada di sisi Alena dan melindunginya dari kekejaman istana.     

Memiliki anak dan suami membuat langkah Cynthia jadi terbatas. Cynthia mengeluh dengan nafas terhembus membuat Pangeran Thalal yang sedang membaca buku menjadi mengerutkan keningnya. Sedari tadi istrinya terlihat sangat resah dan gelisah. Itu tidak biasanya ditunjukkan oleh Cynthia sehingga kemudian pangeran Thalal bertanya,     

"Mengapa kau terlihat begitu resah. Apakah yang kau takuti ?Kau bukan kakak putri Alena yang memiliki banyak pesaing cinta di dalam harem " Kata Pangeran Thalal sambil menutup bukunya.     

"Yang Mulia Aku tidak memikirkan diriku sendiri " Kata Cynthia dengan sedih     

"Ya..ya.. Aku tahu. Kau memikirkan Kakak Putri Alena. Cynthia percayalah, kakak putri bukanlah orang sembarangan. Dia wanita yang tegar dan kuat. Aku percaya dia akan mampu menghadapi persaingan cinta di dalam harem. Apalagi kau tahu kalau kakakku sangat mencintainya. Apalagi yang kau takutkan ? Tidak akan ada wanita manapun di dalam harem yang bisa menggoyahkan kedudukan Kakak putri Alena di dalam hati Kakakku " Kata Pangeran Thalal menenangkan hati istrinya.     

Tetapi wajah Cynthia bukannya menjadi lebih cerah malah sebaliknya menjadi lebih muram.     

"Kau tahu Yang Mulia. Semakin dicintai oleh Nizam maka hidup Alena akan semakin lebih berbahaya " Kata Cynthia kepada Pangeran Thalal.     

"Hmmm... Aku tahu itu. Dahulu kala dari cerita mulut ke mulut ada seorang selir yang sangat dicintai oleh baginda raja. Dia berasal dari rakyat jelata tetapi memiliki kecantikan yang sangat luar biasa. Konon katanya kecantikan itu mampu membuat bunga merunduk layu dan kupu – kupu terbang menjauh karena kalah bersaing kecantikan dengan selir raja tersebut.     

Selain sangat cantik, selir raja itu juga sangat pintar dan senang membaca buku. Ia tidak seperti wanita – wanita di dalam harem lainnya yang sukanya bersolek dan bergosip. Ia suka menyendiri dan menjauh dari mereka. Tetapi ketika Ia melayani Baginda raja, Ia selalu tampil penuh percaya diri, lemah lembut dan mampu melayani baginda raja dimanapun.     

Baginda raja sangat mencintainya tetapi kemudian rasa cintanya yang begitu besar malah membuat Ratu dan istri – istri raja yang lainnya menjadi iri kemudian mereka berkomplot memfitnah selir tersebut.     

Pada suatu hari selir raja itu dijebak di sebuah rumah di tepi hutan ketika Raja sedang melakukan pemburuan tahunan. Selir itu ditemukan sedang tertidur lelap disamping pemuda yang katanya bekas kekasihnya dulu dan tanpa diadili terlebih dahulu baginda raja yang sangat cemburu melihat selir yang sangat dicintainya itu tidur di pelukan pemuda lain menjadi begitu murka dan kemudian menghujamkan pedangnya ke tubuh si selir itu hingga dia mati seketika.     

Dan ketika kemudian di ketahui kalau ternyata kejadian itu adalah setingan dari sang ratu, Baginda Raja sangat menyesal Ia lalu berbalik dengan menghukum mati semua orang yang terlibat dalam konspirasi itu. Tetapi walaupun sang ratu dan komplotannya mati tetap saja tidak bisa mengembalikan nyawa sang selir. Akhirnya Baginda Raja menjadi merana dan meninggal. " Kata Pangeran Thalal membuat Cynthia tiba – tiba meraung – raung menangis seperti anak kecil.     

Pangeran Thalal terkejut melihat reaksi istrinya yang begitu diluar dugaan. Ia segera mendekap Cynthia kedalam pelukannya dan menenangkan istrinya itu.     

"Sssh.. Cynthia, istriku tenanglah.. mengapa reaksimu begitu berlebihan.Ini hanya cerita dari mulut ke mulut yang tidak tahu benar atau salahnya. Mengapa kau menjadi terhanyut perasaan " Kata Pangeran Thalal sambil menciumi istrinya menenangkannya.     

"Ceritamu sangat mengerikan. Kau ini sarjan psikologi tetapi sungguh tidak pandai meraba perasaan orang. Huaa... hua... " Cynthia memukuli dada suaminya dengan kesal.     

"Aduh.. aduh.. Aku pikir ceritaku akan menghiburmu " Kata Pangeran Thalal sambil tertawa tapi tawanya segera Ia sembunyikan melihat Cyntia tampak semakin murka melihat Pangeran Thalal yang malah tertawa.     

"Teganya Kau. Istri sedang ketakutan. Kau malah tertawa seperti itu " Kata Cynthia sambil mencubit perut Pangeran Thalal membuat Pangeran Thalal langsung melotot menahan sakit.     

"Lepaskan Cynthia ! Ini sangat menyakitkan. Aku minta maaf.. Aku salah . Maafkan Aku " Kata Pangeran Thalal sambil meringis tetapi Cynthia tidak mau melepaskannya sehingga Pangeran Thalal langsung menudukkan wajahnya dan membalas mengigigit telinga Cynthia. Cynthia langsung melepaskan cubitannya dan kemudian membanting tubuhnya ke atas tempat tidur melanjutkan tangisanannya.     

"Cynthia sudahlah !! Cerita itu hanya cerita rakyat. Bahkan legendapun tidak karena tidak ada satupun bukti yang menyatakan cerita itu ada" Kata Pangeran Thalal sambil mengusap punggung istrinya.     

" Apakah cerita itu sangat terkenal di kerajaanmu ?" Kata Cynthia di sela – sela tangisannya.     

"Tentu saja Sayangku. Di kerajaanku tidak ada yang tidak mengenal cerita tersebut" Kata Pangeran Thalal.     

"Itulah yang membuat tangisanku tidak bisa berhenti" Kata Cynthia sambil membalikkan badannya lalu memeluk leher suaminya. Tubuh pangeran Thalal menjadi condong ke depan.     

"Tetapi mengapa ? Memangnya apa hubungannya keterkenalan cerita tersebut dengan tangisanmu "Kata Pangeran Thalal masih tidak mengerti.     

"Aku takut cerita itu akan menginspirasi para wanita di dalam harem dan mereka berkomplot untuk menjatuhkan Alena " Kata Cynthia membuat Pangeran Thalal tercengang lalu menggelengkan kepalanya dengan takjub.     

"Kau ini terlalu jauh dalam menganalisa dan menyimpulkan sesuatu. Jangan berpikiran yang belum tentu terjadi karena itu hanya akan membuatmu ketakutan di sepanjang hidupmu.     

Kau tahu kalau di dunia tidak ada sehelaipun daun jatuh dari pohon kalau tidak seizin Alloh. Jadi hadapilah segala sesuatu dengan gagah dan berani bukan dengan tangis dan air mata" Kata Pangeran Thalal. Tetapi perkataan Pangeran Thalal membuat Cynthia menjadi lebih kesal.     

"Hidup ini memang ada takdirnya tetapi Aku tidak ingin menyerah pada takdir yang buruk. Bagiku ketika kita akan berjalan ke dalam hutan maka Aku harus memiliki persiapan dan perbekalan agar aku bisa bertahan hidup di dalam hutan.     

Alena tidak boleh lengah. Walau bagaimanapun dia harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Aku pernah membaca di internet kalau di dunia ini sebenarnya tidak ada orang jahat tetapi orang baik akan menjadi jahat kalau Ia tersakiti. Yang Mulia harus paham itu" Kata Cynthia sambil menatap tajam ke arah suamimu dan Pangeran Thalal hanya bisa tercengang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.