CINTA SEORANG PANGERAN

Persiapan Pesta dari Putri Kumari



Persiapan Pesta dari Putri Kumari

Di dalam Harem Kerajaan Azura.     

Para putri tampak berdandan secantik mungkin, berita pesawat yang ditumpangi oleh Nizam sudah mendarat di Bandara membuat mereka ingin merebut perhatian Nizam saat bertemu nanti. Rencananya Ratu Sabrina akan mengadakan jamuan makan malam yang khusus diadakan untuk bertemu dengan suami mereka walaupun baru secara adat pernikahan mereka. Di dalam catatan sipil setiap wanita yang masuk ke dalam harem tertulis istri Nizam dan akan menjadi istri sah jika memang Nizam mensahkan secara agama.     

Dan itu biasanya tidak terlalu lama, begitu para wanita masuk ke dalam harem maka Raja akan langsung menikahinya secara adat sekaligus secara agama tetapi memang untuk Nizam hal itu tidak terjadi karena memang Nizam tidak berniat untuk menikahi mereka semua. Beberapa putri sudah pesimis mereka tidak akan pernah mendapatkan perhatian Nizam tetapi sebagian lagi tetap optimis.     

Putri Kumari yang bertanggung jawab untuk semua acara penyambutan Nizam tampak sangat sibuk. Ia mengadakan pertemuan dengan para putri yang ikut membantunya. Reputasi Putri Kumari langsung melejit ke seluruh penghuni istana karena menjadi penanggung jawab pesta besar. Penyambutan ini adalah acara terpenting setelah acara pernikahan Alena dan Nizam waktu itu.     

Semua orang tampak berbahagia dengan kedatangan Nizam. Mereka sudah tidak sabar melihat Nizam naik tahta dan memerintah Azura. Masyarakat awam masih belum tahu apa yang terjadi di dalam harem sesungguhnya. Bagi mereka semua tampak aman dan baik – baik saja. Termasuk keluarga dari para wanita di dalam harem karena Ratu Sabrina melarang keras mereka melaporkan apapun yang terjadi di dalam harem.     

Para wanita itu tidak boleh sembarangan berhubungan dengan pihak luar termasuk dengan keluarga sendiri dan para wanita itu menjadi milik istana begitu mereka menginjakkan kakinya di dalam harem. Ada beberapa tugas yang harus dikerjakan oleh kepanitaan yang dibentuk oleh Kumari. Ada seksi makanan, seksi dokumentasi, seksi perlengkapan, seksi peralatan dan seksi acara.     

Siang ini adalah rapat terakhir sebelum pesawat itu datang dan Kumari bertugas memberikan pengalungan bunga kepada Nizam termasuk memperkenalkannya kepada Nizam. Ratu Sabrina tampak sangat menyukai Putri Kumari yang sangat cantik walaupun berkulit gelap. Ada binar di mata Kumari yang membuat Ratu Sabrina yakin kalau dia akan menjadi istri Nizam yang dapat diandalkan. Terbukti dengan tugas yang Ia berikan agar Putri Kumari menjadi penanggung jawab pesta penyambutan Nizam dapat dilaksanakan oleh Putri Kumari dengan baik.     

Ketika Ratu Sabrina melakukan pengecekan terakhir, semua persiapan berjalan dengan matang dan sempurna tinggal pelaksanaannya saja. Dan sebelum mereka ke bandara untuk menyambut kedatanga Nizam. Putri Kumari melakukan rapat koordinasi.     

Para Putri duduk melingkar di meja yang ada di Aula Harem yang memang tempat untuk berkumpul. Aula itu cukup besar dan dapat menampung sekitar seratus lima puluh orang. Ada ruangan – ruangan kecil di Aula tersebut mencakup pantri kering, beberapa toilet, ruangan pribadi penanggung jawab Aula, dan ruangan – ruangan lainnya.     

Aula itu memang diperuntukkan untuk mengadakan pertemuan Nizam dengan para istrinya secara keseluruhan atau memang akan mengadakan jamuan makan atau pesta kecil untuk Nizam dan para istrinya. Putri Kumari sudah menyulap ruangan itu menjadi tempat yang sangat indah dengan hiasan – hiasan bunga yang tersusun dan tergantung. Tempat duduk Nizam sudah dipersiapkan dan dihias serta di sampingnya ada beberapa meja kecil untuk menyimpan hidangan dan bantal – bantal kecil untuk duduk para putri.     

Rencananya setelah acara resmi maka akan ada acara hiburan beberapa tarian dari para putri untuk Nizam dan mereka akan menontonnya sambil makan – makanan ringan. Sedangkan untuk makanan berat akan dilaksanakan oleh Nizam pada saat jamuan makan siang bersama para tetua. Dan Putri Kumari benar – benar sangat teliti di dalam melakukan persiapannya.     

Semua makanan yang terhidang dipastikan akan memuaskan semua orang. Termasuk penyelipan beberapa menu dari Indonesia berupa gudeg lengkap untuk memberikan kejutan kepada Putri Alena. Putri Kumari sampai mendatangkan koki langsung dari Indonesia untuk membuat gudeg. Walaupun menurut Putri Kumari makanan itu terlihat sangat mengerikan.     

Berwarna coklat pekat dengan telur, krecek, kacang, tahu dan entah apa lagi yang memang tidak Ia kenali. Putri Kumari bahkan sampai tidak ingin mencicipinya saking ngerinya melihat makanan itu. Tetapi Putri Kumari yakin kalau makanan itu akan mampu menyenangkan Putri Alena.     

Sebagian besar para putri istrinya Nizam mendukung putri Kumari karena Ia ditunjuk langsung oleh Ratu Sabrina. Tidak ada satupun yang berani membantah perkataan Putri Kumari kecuali Putri Rheina dan teman – temannya. Mereka tetap tidak mau tunduk kepada Putri Kumari dan menganggap bahwa Putri Kumari sedang mencari muka.     

Jadi ketika Putri Kumari mengadakan pertemuan dengan para koordinator kepanitaan, Putri Rheina hanya mencibirkan bibirnya saja.     

"Kau boleh berada di atas angin untuk saat ini, tetapi lihat saja itu tidak akan lama. Aku adalah istri pertama bahkan Putri Alena hanyalah istri kedua. Seharusnya yang berkuasa itu Aku dan bukannya yang lain. Jadi kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi. Pesta ini akan jadi pesta terakhirnya " Kata Putri Rheina berguman dalam hatinya. Ia mengintip dari balik jendela yang ada di belakang untuk melihat ke arah dalam.     

Ia juga melihat ke arah ruangan lain yang memperlihatkan ada beberapa putri yang sedang berlatih menari untuk pesta itu. Putri Rheina sendiri akan menari dan karena keterampilan Putri Rheina di dalam menari adalah yang tertinggi di antara semua putri maka yang akan menjadi bintang utama pertunjukkan tarian itu adalah Putri Rheina.     

Tiba – tiba dari arah belakang tampak seorang pelayan yang menghampirinya. Pelayan itu adalah pelayan pribadinya sebagai pengganti Fatimah yang mengundurkan diri menjadi pelayan pribadinya. Fatimah merasa berdosa terus menerus melakukan pekerjaan tidak baik jadi Ia meminta kepada Ratu Sabrina agar memindahkannya kebagian yang lain dan untungnya Ratu Sabrina menyetujuinya karena walau bagaimanapun Fatimah memegang rahasia kebohongan dan kejahatan Putri Rheina tentang kesucian Putri Rheina dan pemberian zat aprodisiak kepada Nizam saat malam pertama bersama Alena yang sampai sekarang tidak Nizam ketahui.     

"Yang Mulia, hamba sudah menyogok pelayan yang bertanggung jawab terhadap makanan Indonesia untuk Putri Alena. Hamba jamin semua akan berjalan lancar dan baik" kata Si pelayan itu sambil berbisik seakan Ia takut ada yang mendengar.     

Putri Rheina menempelkan telunjukknya di bibirnya yang indah, " Sst.. kau pastikan tidak ada yang tahu "     

"Tentu Yang Mulia.. semua akan berjalan aman dan lancar " Kata si pelayan itu sambil menganggukan kepalanya.     

"Ini seperti menembak seekor burung tetapi yang kena adalah dua burung sekaligus. Kita akan lihat nanti siapa yang sebenarnya akan menang. Alena, Kumari atau Aku ?" kata Putri Rheina sambil tersenyum sangat licik     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.