Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Silsilah Keluarga



Silsilah Keluarga

"Anya, aku juga mencintaimu. Berjanjilah padaku, jangan pernah meninggalkan aku," Aiden memegang wajah Anya dengan kedua tangannya dan berkata dengan lembut.     

Sejak kejadian yang menimpa mereka, Aiden sering mengatakan hal seperti itu pada Anya. Ia berulang kali meminta Anya untuk berjanji agar tidak meninggalkannya.     

Melihat Natali mengarahkan mulut pistolnya ke arah Anya membuat Aiden memiliki trauma tersendiri.     

Ia takut Anya meninggalkannya seperti dua tahun yang lalu.     

Ia takut Anya akan meninggalkannya selamanya.     

Ia takut kehilangan Anya.     

Ketika Natali mengarahkan pistolnya untuk membunuh Anya, Aiden langsung melindunginya tanpa keraguan sedikit pun. Ia tidak peduli meski ia harus tertembak sekali pun.     

Aiden mengulum bibir Anya dengan lembut. Matanya sedikit terbuka, menatap wajah istrinya yang sangat menawan.     

Wajah Anya merona saat menatapnya Aiden dengan tatapan menerawang dan napasnya menjadi lebih cepat.     

Malam itu, Aiden menunjukkan cintanya pada Anya dengan cara selembut mungkin.     

Seperti aliran angin sepoi-sepoi yang membelai kulit seseorang dengan lembutnya, seperti tetesan gerimis air hujan yang mendarat di tanah, memberikan kehidupan pada segalanya.     

Anya merasakan kebahagiaan yang luar biasa di dalam hidup ini. Bisa merasakan rasanya dicintai oleh pria yang tulus seperti Aiden, membuat hidupnya terasa sangat sempurna.     

Malam itu, ia tidur dengan senyuman di wajahnya.     

…     

Melihat Anya yang tertidur, Aiden menyelimutinya dan kemudian pergi ke kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, ia memeriksa hasil penjualan dari Iris melalui ponselnya.     

Berdasarkan laporan Harris, ia tahu bahwa Anya mengeluarkan parfum buatannya dari kompetisi bersamaan dengan Keara.     

Tahun ini, catatan penjualan dari tiga toko parfum yang berada di mall Atmajaya Group dipimpin oleh Keara's Parfume, diikuti oleh Amore, dan kemudian Iris menjadi yang terendah.     

Karena kasus Imel dan penangkapannya, tingkat penjualan Amore berkurang cukup drastis. Tetapi penjualan parfum buatan Diana masih belum benar-benar mati.     

Iris bahkan mengalami penjualan yang jauh lebih buruk. Produk baru yang diluncurkan sangat mirip dengan produk milik Keara, tetapi harganya jauh lebih mahal.     

Pada akhirnya, banyak pelanggan memilih untuk membeli parfum dari Keara's Parfume.     

Mata Aiden terlihat sedikit meredup saat melihat hasil penjualan tersebut.     

Ia tidak menyangka bahwa Keara benar-benar tidak tahu diri seperti ini. Selain mencuri resep parfum milik Anya dan menggunakannya dalam kompetisi, sekarang ia juga mengeluarkan parfum yang sama itu dan mencuri semua pelanggan Iris dengan harga yang lebih murah.     

Tetapi satu hal yang Keara tidak tahu.     

Anya sudah mengetahui semuanya!     

Anya sudah tahu bahwa Mila telah menjadi kaki tangan Keara. Ia tahu bahwa Mila telah mengkhianatinya dan berniat untuk mencuri resep parfumnya.     

…     

Keesokan paginya, Nico dan Tara datang untuk ikut sarapan seperti biasanya, sama halnya dengan Nadine dan Harris.     

Di tengah-tengah sarapan, Nadine menceritakan bahwa ada seseorang yang datang dan ingin menjodohkan anaknya dengan Keluarga Atmajaya. Nadine harap dengan menceritakan semua ini, Aiden akan membantunya.     

"Aku rasa …" sebelum Nico bisa melanjutkan, Tara langsung menutup mulutnya dan melotot ke arahnya dengan tajam. Tara tahu Nico tidak menyukai Harris sebagai pasangan adiknya.     

Setelah berteman dan berhubungan dengan Nico begitu lama, ia sudah bisa menebak apa yang akan Nico katakan. Nico hanya akan mengatakan hal-hal yang buruk.     

Akhirnya, karena tatapan yang menyeramkan dari Tara, Nico langsung berubah pikiran. Ia tidak mau Tara batal menerimanya, setelah sehari lamaran.     

Lamaran kemarin saja sudah seperti roller coaster untuk Nico. Ia tidak mau kalau sampai harus kehilangan Tara hanya karena mulutnya yang bodoh!     

"Aku rasa paman harus segera melakukan sesuatu. Aku dan Nadine sudah tidak memiliki ayah. Paman adalah wali kami. Kami menyerahkan semuanya pada paman," kata Nico pada akhirnya.     

"Menyerahkan semuanya padaku? Saat aku menyuruhmu untuk menikah dengan Raisa, kamu menolak," kata Aiden dengan dingin.     

"Paman, jangan bahas masa lalu. Sekarang Raisa adalah bibiku. Lagi pula, hanya ada Tara di hatiku. Aku tidak akan mau bersama dengan wanita lain selain Tara," Nico tidak melewatkan kesempatan ini untuk menunjukkan cintanya pada Tara di depan umum.     

Sekujur tubuh Nadine merinding saat mendengar kata-kata kakaknya itu. "Astaga," gumamnya.     

Tara menutup wajahnya dengan malu. Ia merasa sedikit menyesal karena telah menerima pria yang tidak tahu malu ini untuk menjadi calon suaminya.     

Sementara itu, Anya hanya tertawa melihat kekonyolan Nico.     

"Nico dan aku, termasuk Ivan, pernah merasakan terjebak dalam perjodohan yang tidak kami inginkan. Tetapi kami adalah pria. Sedangkan Nadine adalah seorang gadis. Kalau suatu hari nanti pertunangannya gagal, semua orang akan membicarakannya. Aku tidak akan membiarkan Nadine mengalami apa yang aku rasakan," kata Aiden.     

"Terima kasih, paman," Nadine hampir meneteskan air matanya. Meski ia telah melakukan kesalahan yang membuat paman dan bibinya berpisah, pamannya masih tetap menyayanginya.     

"Terima kasih, Tuan," Harris juga tidak lupa berterima kasih pada Aiden.     

Nico mendengus mendengarnya. "Harris, walaupun Nadine bodoh, ia adalah anak yang baik. Ia akan menjadi istri dan ibu yang baik. Kalau kamu berani menyakitinya, tidak hanya aku saja yang akan menghajarmu, tetapi juga paman dan paman Ivan," ancam Nico.     

Harris sama sekali tidak takut pada ancaman Nico karena ia tidak akan pernah menyakiti Nadine. Kalau ia menyakiti Nadine, mungkin ia akan menjadi orang pertama yang membunuh dirinya sendiri.     

Ia begitu mencintai Nadine dan sudah cukup lama menanti kepulangannya.     

Ia akan menghabiskan seluruh hidupnya untuk menunjukkan cintanya pada Nadine.     

Pipi Nadine merona mendengarnya. Ia merasa sangat bahagia.     

Ia bisa bersama dengan pria yang dicintainya. Selain itu, ia juga memiliki keluarga yang sangat menyayanginya.     

Kakaknya yang kekanakan dan menjengkelkan sekarang sedang mengancam Harris dan berusaha untuk melindunginya.     

Selain kakaknya, ia juga memiliki dua paman yang mencintai dan menyayanginya sepenuh hati. Aiden bersedia untuk membelanya dan memberikan kebahagiaan untuknya.     

Ditambah lagi, Maria tetap mencintainya sepenuh hati meski ia bukan anak kandung dari ibunya itu.     

Maria memang telah menemukan putri kandungnya sendiri, yaitu Jenny. Dan Jenny sendiri juga mengakui Maria sebagai ibunya. Tetapi bukan berarti Jenny bersedia untuk pindah ke rumah Keluarga Atmajaya dan tinggal bersama dengan Maria.     

Ia telah menghabiskan seluruh hidupnya hidup bersama dengan orang tua angkatnya. Karena orang tua angkatnya tidak bisa memiliki anak, mereka sangat memanjakan Jenny, membuat Jenny menjadi anak yang sangat pemalas.     

Ia terbiasa mendapatkan segalanya hanya dengan mengangkat tangannya.     

Kalau ia harus pindah ke rumah Keluarga Atmajaya, bagaimana nasibnya?     

Jenny tidak mau pindah ke rumah Keluarga Atmajaya dan berhadapan dengan Bima yang berwajah keras dan tegas. Ia tidak mau tinggal bersama dengan Ivan yang pendiam dan tidak banyak berbicara.     

Ia takut pada Aiden yang selalu dingin padanya.     

Ia merasa tidak nyaman memiliki kakak dan selalu berselisih dengan Nico.     

Itu sebabnya, Jenny tidak mau kembali ke Keluarga Atmajaya.     

Meski ia anak Maria sekali pun, ia tidak punya perasaan pada orang-orang yang tidak pernah tinggal bersamanya, orang-orang yang tidak pernah ada di dalam kehidupannya selama ini.     

Sebaliknya, ibu dan ayah angkatnya sangat memanjakannya. Ia adalah anak satu-satunya yang sangat dicintai dalam keluarga angkatnya.     

Sementara itu di Keluarga Atmajaya, Maria sudah memiliki Nadine dan juga Nico. Maria tidak kekurangan anak lagi.     

Jadi, akhirnya Jenny memutuskan untuk tetap tinggal di rumah keluarganya. Tetapi sesekali ia akan datang untuk mengobrol dengan Maria. Atau sekedar untuk berjalan-jalan di taman bersama dengan Bima agar ia bisa mendapatkan uang jajan tambahan.     

Kalau ia menganggur, ia akan mengganggu kakaknya dan meminta Nico untuk membelikan sesuatu untuknya.     

Meski Jenny tidak mengubah namanya, tetap saja semua orang tahu bahwa Jenny adalah anak dari Keluarga Atmajaya. Tidak ada satu orang pun yang berani melawannya.     

Hidup yang seperti ini sudah cukup memuaskan untuk Jenny.     

"Akhirnya aku bisa menemukan orang yang bertanggung jawab untuk Nadine. Sekarang hanya sisa Jenny. Ia menyukai Raka dan berulang kali memintaku untuk membantunya mendekati Raka. Kalau aku tidak mau membantunya, ia akan mencuri uangku," kata Nico dengan kesal. "Paman, tolong bantu aku."     

"Jenny tidak tumbuh besar dalam Keluarga Atmajaya. Sebaiknya kita tidak ikut campur dalam urusan pribadinya," Aiden tidak mau menambah-nambahi pekerjaannya.     

Untuk apa yang mengurus masalah seseorang tidak dekat dengannya?     

"Paman, sebenarnya bukan hanya Raka yang tidak menyukai Jenny. Seluruh Keluarga Mahendra juga tidak menyukainya. Jangan beritahu kakek dan ibuku," kata Nico, mengisyaratkan bahwa ia telah memberitahu sebuah rahasia besar.     

Pada saat yang bersamaan, Anya baru saja kembali dari kamar mandi. "Aku pernah bertemu dengan Jenny. Menurutku Jenny sangat cantik. Mengapa Keluarga Mahendra tidak menyukainya?" tanyanya.     

Nico tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan bibinya. "Meski sudah berhubungan lama dengan Raka, bibi tetap tidak paham mengenai …"     

Sebelum Nico bisa menyelesaikan kalimatnya itu, ia sudah menyadari kesalahannya. Ia telah membahas masalah hubungan bibinya dan Raka di hadapan pamannya!     

Nico menutup mulutnya dan melirik ke arah pamannya. Saat ini, wajah pamannya terlihat sedikit lebih mendung.     

"Paman maaf, aku keceplosan. Ibu Raka tidak menyukai Jenny karena Jenny tidak bisa diatur. Ia adalah gadis yang manja dan tidak bisa melakukan apa pun. Sementara itu, Keluarga Mahendra ingin memiliki menantu yang elegan dan bisa menjunjung nama baik keluarga mereka. Kalau mereka ingin menikah dengan Keluarga Atmajaya, mereka pasti akan lebih memilih Nadine," kata Nico terang-terangan.     

"Raka memang baik, tetapi ibunya tidak," Anya menggelengkan kepalanya berulang kali.     

Aiden bangkit berdiri dan membantu Anya untuk menarik kursinya. Ia memegangi tangan Anya saat hendak duduk kembali. Setelah itu, ia mengambilkan beberapa lauk lagi ke piring Anya agar istrinya itu makan sedikit lebih banyak.     

"Raisa sekarang sudah bertunangan dengan Ivan. Keluarga Mahendra sudah tidak perlu menjodohkan Raka dengan Keluarga Atmajaya. Bayangkan saja kalau Raka juga masuk ke dalam keluarga kita, jadi apa silsilah keluarga kita?" kata Aiden.     

"Aku juga sudah bilang pada Jenny, tetapi paman tahu sendiri betapa bebalnya anak itu," Nico merasa pusing karena mendapatkan adik seperti Jenny.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.