Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Wanita yang Dicintainya



Wanita yang Dicintainya

"Keara juga menghasut Natali untuk membunuhku, menghasut pamannya untuk mengubah hasil tes DNA-ku. Meski itu bukan kejahatan besar yang bisa membuatnya dihukum mati, setidaknya ia harus dipenjara. Aku akan menjebloskannya ke dalam penjara dan membiarkannya melahirkan di tempat itu."     

Aiden tertawa kecil mendengar kata-kata Anya. "Baiklah. Menjebloskannya ke dalam penjara dan tidak membiarkannya keluar."     

Berita penangkapan Keara langsung menyebar hingga sampai di telinga Keluarga Pratama.     

Galih pikir putrinya itu bisa bersembunyi dengan sangat baik di luar sana. Tetapi ia tidak menyangka Keara akan tertangkap secepat ini.     

"Pergilah. Tidak peduli apa pun yang ia lakukan padaku, bagaimana pun juga Keara adalah putrimu," Indah tahu bahwa hingga saat ini Galih masih menyayangi putrinya, terlepas dari apa pun yang Keara telah lakukan. Bagaimana pun juga, mereka adalah ayah dan anak.     

Tidak peduli apa pun yang anaknya lakukan, ayah akan selalu memaafkan putrinya.     

"Indah, aku akan segera kembali," Galih meninggalkan rumah sakit dan langsung menghubungi pengacaranya untuk membantu Keara.     

Dua tahun lalu, tidak ada bukti langsung bahwa Keara lah yang mengubah hasil tes DNA Anya. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Keara pelakunya.     

Saat Natali melukai Anya, Keara juga terluka. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Keara yang menyuruh Natali melakukannya.     

Galih yakin dengan tidak adanya bukti langsung, Keara masih bisa diselamatkan.     

Sekitar jam enam malam, setelah negosiasi yang panjang, akhirnya Keara berhasil dikeluarkan dari penjara.     

Anya sedang duduk di dalam mobil, memandang ke arah luar jendela dengan dingin. Ia terlihat kesal, "Bukankah kamu janji padaku akan menjebloskannya ke dalam penjara dan tidak membiarkannya keluar? Keara baru masuk beberapa jam saja dan sekarang sudah keluar."     

"Masih belum ada bukti yang kuat untuk menangkapnya. Kurir yang tertangkap memberikan pistol pada Natali saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa Keara yang membeli pistol tersebut …"     

"Sampai kapan aku harus menunggu hingga ia masuk ke dalam penjara? Masa kita harus membiarkan Keara bebas?" gerutu Anya dengan kesal. "Masa kamu mau membiarkan orang yang berniat membunuh istrimu bebas begitu saja!"     

Aiden mengelus kepala Anya dengan sabar. "Bukan berarti aku akan membiarkannya begitu saja. Tetapi untuk saat ini, buktinya masih belum cukup. Apakah perlu aku kirim seseorang untuk membunuhnya?" Aiden sama sekali tidak terlihat bercanda.     

"Jangan. Itu melanggar hukum," kata Anya.     

Aiden tertawa. "Saat telepon kemarin, aku bilang pada Keara bahwa aku telah menangkap asistennya. Kalau ia menghubungi asistennya, aku bisa mendapatkan bukti."     

Anya mendengus. "Ya sudahlah. Meski ia keluar dari penjara sekali pun. Ia masih harus membereskan skandal Keara's Parfume."     

Para wartawan yang sudah menanti di depan kantor polisi langsung mengepung Keara. Galih melindunginya dari kerumunan orang-orang tersebut. Asisten Galih dan para pengawalnya juga langsung membentuk pertahanan.     

"Tolong jangan saling dorong," kata Galih dengan sopan. "Permisi, tolong biarkan anak saya lewat."     

"Bagaimana pendapat Anda mengenai kehamilan di luar pernikahan anak Anda?"     

"Aiden tidak mengakui bahwa anak itu adalah anaknya. Apakah ada yang ingin Anda sampaikan?"     

"Anak ini adalah anak Aiden. Meski ia mengelak sekali pun, anak ini tetap anaknya. Aku bisa membesarkan anak ini sendiri. Aku akan melahirkannya, tidak peduli apakah Aiden mengakuinya atau tidak," kata Keara dengan suara keras.     

"Katanya Anda yang menyuruh Natali untuk menembak Anya di kompetisi parfum itu. Apakah Anda ingin membunuh Anya karena Aiden?" tanya salah satu wartawan.     

"Kejadian itu tidak ada hubungannya denganku. Aku sendiri juga terluka," jawab Keara.     

"Aiden dan Anya sudah kembali bersama dan saat ini Anya sedang mengandung. Mengapa kamu mau melahirkan anak ini?"     

"Karena aku mencintai Aiden. Aku menginginkan anak kami. Aku yakin Aiden sebenarnya masih mencintaiku dan Anya hanyalah penggantiku. Suatu hari nanti, Aiden akan sadar siapa wanita yang dicintainya," siaran itu ditayangkan langsung di internet. Begitu mendengarnya, Anya langsung menoleh ke arah Aiden. "Siapa wanita yang kamu cintai?"     

"Kamu," jawab Aiden.     

"Katanya aku hanyalah pengganti. Suatu hari nanti, kamu akan sadar siapa wanita yang kamu cintai," Anya merasa tidak nyaman ketika mendengar hal ini.     

Aiden tersenyum saat mengetahui istri kecilnya sedang cemburu.     

"Kamu lebih percaya padanya? Atau kamu lebih percaya padaku?" Aiden mengelus kepala Anya dengan gemas. Ia senang Anya cemburu padanya.     

"Itu tetap membuatku merasa tidak nyaman karena wajahku mirip dengannya," gumam Anya.     

"Ayah kalian sama. Ibu kalian bersaudara. Tentu saja wajah kalian mirip. Tetapi menurutku kamu ratusan kali lipat lebih cantik darinya," kata Aiden dengan penuh sayang.     

"Tidak ratusan kali. Ribuan kali," gerutu Anya.     

"Ya, ya. Ribuan kali," Aiden tertawa. Ia melihat ke arah luar jendela, ke arah pintu depan kantor polisi. Ia sudah meminta orang-orangnya untuk memberitahu keberadaan Keara pada orang-orang yang berkumpul di depan Keara's Perfume.     

Seharusnya, orang-orang itu akan segera tiba.     

Benar saja, tepat saat Keara akhirnya bisa melarikan diri dari para wartawan, ia langsung dikelilingi sekelompok orang lainnya.     

"Dasar kamu penipu. Lihat apa yang terjadi pada wajahku karena parfummu."     

"Iya, dasar kamu wanita kejam."     

"Kamu sedang hamil tetapi kamu masih menipu orang. Apakah kamu tidak takut karma?"     

"Wanita hamil melakukan penipuan hanya untuk mendapatkan uang. Berhenti kamu! Jangan lari!"     

Galih langsung berusaha untuk melindungi putrinya. "Semuanya, mengenai alergi parfum ini masih dalam penyelidikan. Kami akan memberikan jawaban pada kalian semua setelah penyelidikannya selesai," kata Galih.     

"Apakah kamu tidak malu memiliki anak penipu seperti dia?"     

"Mana bisa wanita sekejam ini melahirkan anak baik-baik."     

"Menjijikkan sekali. Berani melakukan apa pun untuk mendapatkan uang. Pada saat kompetisi itu, semua orang sudah tahu bahwa parfum buatanmu sangat mirip dengan parfum buatan Anya. Tetapi orang-orang yang membeli parfum dari Iris baik-baik saja. jangan-jangan kamu meniru parfum buatannya."     

"Pasti kamu plagiat! Mungkin resepnya masih belum sempurna sehingga kita terkena dampaknya seperti ini."     

"Penipu, pencuri. Kamu masih berani bilang kamu kehilangan resep parfum-mu, padahal sebenarnya kamu yang mencurinya."     

"Bagaimana bisa wanita selicik ini merupakan anak dari raja rempah-rempah di kota ini? Aku tidak habis pikir."     

"Tidak ada bukti langsung bahwa alergi yang Anda alami karena parfum dari Keara's Perfume. Jadi, tolong berhati-hati dengan kata-kata dan ucapan Anda. Kami juga bisa menuntut Anda," pengacara Galih langsung maju dan mengancam orang-orang yang berbicara dengan sembarangan.     

Di bawah penjagaan para pengawal, Keara langsung masuk ke dalam sebuah mobil hitam.     

Saat masuk ke dalam mobil, wajah Galih terlihat muram dan gelap seperti akan ada badai.     

"Terima kasih sudah menjemputku, Ayah," kata Keara.     

"Mengapa parfum buatanmu bisa menyebabkan alergi? Proses pembuatan produk itu sangat lama, mengapa hasil produknya sangat buruk?" kata Galih dengan kecewa.     

Keara menunjukkan wajah polosnya dan berkata pada ayahnya, "Aku juga tidak tahu apa yang terjadi. Tidak ada yang salah dengan formulanya. Aku juga menggunakan bahan-bahan terbaik."     

Ia seperti sedang mengisyaratkan sesuatu di balik kepolosannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.